Wednesday, July 12, 2006

Peran seorang ibu terhadap anaknya..

Is that true??", itu kata-kata yang selalu begema di kepala agnes selama melihat episode Oprah Show tadi malam yang bercerita mengenai anak perempuan umur 3 tahun terobsesi dengan make up dan penampilan, serta anak umur 4 tahun yang terobsesi being skinnycan you imagine that??
Jadi gadis kecil ini tiap hari selalu menghabiskan waktunya untuk berdandan, mix and match pakaiannya hingga berkali-kali, bahkan membaca majalah Victoria’s Secret (majalah wanita) milik ibunya. Dia bahkan akan marah dan menangis bila dia merasa saat itu penampilannya sedang jelek. Sedangkan anak yang berumur 4 tahun terobsesi untuk selalu berpenampilan kurus dan dia tidak menyukai orang yang gemuk. Dia selalu mengkonsumsi sayur dan buah, atau makanan rendah kalori, dan dia selalu berolahraga. Bagi dia menjadi gemuk adalah menjadi jelek.
Mengerikan…sekaligus menyedihkan..! Harusnya hari-hari mereka dapat dilalui dengan kegembiraan, mempelajari sesuatu yang baru, bermain, menikmati dunia mereka yang sebenarnya..dunia anak-anak.

Ternyata kedua kasus ini mempunyai benang merah yang sama, yaitu peran ibu dalam membentuk pribadi anak tersebut. Pengalaman masa lalu ibu mereka juga diwarnai dengan perasaan bahwa diri mereka tidak cantik, gemuk, tidak menarik, dsb. Negative feeling ini ternyata bisa ‘menyalur’ ke anak-anak mereka. Apalagi didukung dengan tindakan ibunya yang terlalu mem-protect anak mereka dan ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Ibu-ibu itu tidak ingin anak-anak mereka mengalami hal yang sama seperti yang mereka alami. Sehingga mereka selalu mengatakan hal-hal yang baik mengenai penampilan anak-anak mereka. Tapi ternyata sikap tersebut malah membentuk si anak untuk selalu berpenampilan perfect dan mereka membenci diri mereka bila mereka sedang merasa jelek.

Well…intinya adalah..apa yang seorang ibu pikirkan, rasakan, dan lakukan di masa lalu, baik itu buruk maupun baik, tanpa kita sadari dapat tersalurkan pada anak-anak kita. Perasaan rendah diri, tidak merasa cantik, tidak merasa pintar, gemuk, jelek, dan sebagainya menimbulkan semacam energi negatif yang dapat melingkupi anak-anak kita juga. Belum lagi ditambah pengaruh dari luar, seperti acara televisi, majalah, lingkungan, dan lain-lain. Kita ga’ pengen anak-anak kita nantinya menjadi ‘dewasa’ sebelum waktunya kan…?

So girls…, who want to be a good mother (at least try to be a good mother), just remember this beautiful thought from Naomi Wolf, “A mother who radiates self-love and acceptance actually vaccinates her daughter against low self-esteem.” -agnes

No comments: